TOEFL PREPARATION COURSE

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 10 Juni 2014

Pernikahan Berbeda Haraqah

Tiba-tiba saya ingin melampirkan ini, mengenai pernikahan yang berbeda harakah, saya lampirkan kesimpulannya saja karena sebenarnya tidak sedikit yang sangat memerlukan kesimpulannya.

Saya terlanjur tertarik dengan kesimpulan jelas dari www.syariahpublications.com "Pernikahan lintas harokah lebih banyak sisi negatifnya dari pada sisi positifnya. Resiko yang kita tanggung terlalu besar dari pada keuntungan yang sebenarnya bisa kita dapat dengan cara-cara lain. Oleh karena itu, bagi anda yang akan menikah, carilah pasangan yang sepaham dengan anda. Jangan sembarangan memilih calon pasangan. Ingat, kita menikah bukan untuk waktu yang sementara tapi untuk selama-lamanya. Apakah kita tidak ingin pasangan kita di dunia ini juga akan menjadi pasangan kita di akhirat nanti? (Jombang, 10 Syawal 1431 H).

yap, saya fikir jika didasarkan pada fiqih pernikahan berbeda harakah itu sah-sah saja, tapi belum menjamin dengan maslahat dan mafsadatnya.

berlanjut pada hal selanjutnya, bagaimana jika menikah dengan ikhwan atau akhwat hanif bahkan ammah?

Muhasabah Ramadhan 2014

Hari-hari indah dan yang didambakan itu kini hampir tiba, hari-hari terdapat pada bulan yang sangat istimewa, tamu nan agung yang selalu dinanti-nanti oleh semua orang yang merindukannya, dia adalah bulan ramadhan, bulan rahmah, bulan maghfirah, bulan berkah, bulan sabar, bulan Qur’an, bulan shadaqah, bulan pendidikan, dan madrasah bagi orang-orang yang beriman, bulan dilipatgandakan pahala dari setiap amalan yang dikerjakan didalamnya.

Hanya menghitung hari ukhtifillah, ramadhan akan sampai dihadapan kita. Bagaimana dengan hati-hati kita? Apakah bahagia dan merasa senang dengan kedatangannya? Atau merasa berat dan tersiksa dengan kedatangannya?

Ada yang menyambutnya dengan bahagia karena mereka terbiasa melaksanakan puasa dan melaluinya dengan lapang dada, mereka adalah umat yang terbiasa dan berbekal dengan ketakwaan.
Tapi, ada yang menyambutnya dengan santai, acuh, seolah-olah tidak mengerti maksud kehadirannya, atau bahkan, keadaannya sesak, keluh kesah, dan berat dengan ramadhan. Termasuk yang manakah kita? 

Ramadhan datang membawa kabar gembira, ia menyapa hamba-hamba Allah dengan rahmat dan maghfirah. Allah menjanjikan begitu banyak keistimewaan, Allah menjanjikan pahala yang besar bagi kita yang senantiasa menghiasi Ramadhan dengan ibadah dan amal sholeh.

Relakah membiarkan bulan ramadhan berlalu tanpa bekas? Tanpa persiapan diri sebaik mungkin dalam menyambutnya? Padahal, maghfirah Allah siap menyambut hamba-hamba yang bersungguh-sungguh mengejarnya.

Masih ingatkah bagaimana persiapan kita dalam menyambut ramadhan tahun lalu? Istimewa kah atau biasa saja? Mari saat ini kita bercita-cita menjadi pribadi yang jauuh lebih baik daripada sebelumnya. Mari kita persiapkan, persiapkan untuk meraih manisnya ketaatan beribadah di bulan ramadhan. 

Azzamkan dalam hati, tentang cita-cita besar yang ingin kita capai di ramadhan kali ini. Azzamkan dalam hati, tentang amal unggulan yang akan kita persembahkan di ramadhan kali ini. 
Ramadhan adalah peristiwa yang amat cepat, hanya sekejap, semuanya berlangsung singkat. Kita pun harus menunggu setahun untuk bertemu kembali dengan Ramadhan. Ya Allah, masih adakah kesempatan usia yang Engkau berikan agar kami dapat merasakan kembali nikmatnya ketaatan beribadah di bulan itu?

Ya Allah, kami ingin ramadhan kali ini menjadi ramadhan yang sempurna, ramadhan yang terbaik seperti ramadhannya Nabi dan para sahabat. Ramadhan yang sanggup menembus kemenangan gemilang, ramadhan yang sanggup melahirkan karya-karya besar, prestasi, dan kemenangan, ya Rabbana.

Ya Allah, kami mohon ampun atas amalan kami yang tak terjaga, kami mohon ampun atas kelalaian yang meliputi hari-hari kami, kami mohon ampun atas muamalah buruk kami kepada saudara-saudari kami mohon ampun atas maksiat yang sering kami lakukan.

Ya rabbana, masukkan kami kedalam hamba-hamba yang bertaqwa.
aamiin


Evi Mulyani
disampaikan di Tarhib Ramadhan 2014 [Al-Furqon UPI]