Selasa, 10 Juni 2014

Muhasabah Ramadhan 2014

Hari-hari indah dan yang didambakan itu kini hampir tiba, hari-hari terdapat pada bulan yang sangat istimewa, tamu nan agung yang selalu dinanti-nanti oleh semua orang yang merindukannya, dia adalah bulan ramadhan, bulan rahmah, bulan maghfirah, bulan berkah, bulan sabar, bulan Qur’an, bulan shadaqah, bulan pendidikan, dan madrasah bagi orang-orang yang beriman, bulan dilipatgandakan pahala dari setiap amalan yang dikerjakan didalamnya.

Hanya menghitung hari ukhtifillah, ramadhan akan sampai dihadapan kita. Bagaimana dengan hati-hati kita? Apakah bahagia dan merasa senang dengan kedatangannya? Atau merasa berat dan tersiksa dengan kedatangannya?

Ada yang menyambutnya dengan bahagia karena mereka terbiasa melaksanakan puasa dan melaluinya dengan lapang dada, mereka adalah umat yang terbiasa dan berbekal dengan ketakwaan.
Tapi, ada yang menyambutnya dengan santai, acuh, seolah-olah tidak mengerti maksud kehadirannya, atau bahkan, keadaannya sesak, keluh kesah, dan berat dengan ramadhan. Termasuk yang manakah kita? 

Ramadhan datang membawa kabar gembira, ia menyapa hamba-hamba Allah dengan rahmat dan maghfirah. Allah menjanjikan begitu banyak keistimewaan, Allah menjanjikan pahala yang besar bagi kita yang senantiasa menghiasi Ramadhan dengan ibadah dan amal sholeh.

Relakah membiarkan bulan ramadhan berlalu tanpa bekas? Tanpa persiapan diri sebaik mungkin dalam menyambutnya? Padahal, maghfirah Allah siap menyambut hamba-hamba yang bersungguh-sungguh mengejarnya.

Masih ingatkah bagaimana persiapan kita dalam menyambut ramadhan tahun lalu? Istimewa kah atau biasa saja? Mari saat ini kita bercita-cita menjadi pribadi yang jauuh lebih baik daripada sebelumnya. Mari kita persiapkan, persiapkan untuk meraih manisnya ketaatan beribadah di bulan ramadhan. 

Azzamkan dalam hati, tentang cita-cita besar yang ingin kita capai di ramadhan kali ini. Azzamkan dalam hati, tentang amal unggulan yang akan kita persembahkan di ramadhan kali ini. 
Ramadhan adalah peristiwa yang amat cepat, hanya sekejap, semuanya berlangsung singkat. Kita pun harus menunggu setahun untuk bertemu kembali dengan Ramadhan. Ya Allah, masih adakah kesempatan usia yang Engkau berikan agar kami dapat merasakan kembali nikmatnya ketaatan beribadah di bulan itu?

Ya Allah, kami ingin ramadhan kali ini menjadi ramadhan yang sempurna, ramadhan yang terbaik seperti ramadhannya Nabi dan para sahabat. Ramadhan yang sanggup menembus kemenangan gemilang, ramadhan yang sanggup melahirkan karya-karya besar, prestasi, dan kemenangan, ya Rabbana.

Ya Allah, kami mohon ampun atas amalan kami yang tak terjaga, kami mohon ampun atas kelalaian yang meliputi hari-hari kami, kami mohon ampun atas muamalah buruk kami kepada saudara-saudari kami mohon ampun atas maksiat yang sering kami lakukan.

Ya rabbana, masukkan kami kedalam hamba-hamba yang bertaqwa.
aamiin


Evi Mulyani
disampaikan di Tarhib Ramadhan 2014 [Al-Furqon UPI]

5 komentar:

EMmm.. Ramadhan, semoga menjadi pribadi yang lebih baik.. Lebih manfaat dan lebih menarik.. Thanks tulisannya, mengingatkan aku pada ramadhan yang dekat, dan megah

ok anytime. khusus tulisan yg ini tampaknya lebih useful daripada tulisan di mystupdtheory ya.

absoulutely! but unfortunately, the reader of www.mystupidtheory.com is more than this blog.... :P

Hei please.. i didn't hunt for reader like your blog. I just save my note in my blog..

hunt for it! Start from now on! Why? sometimes knowledge just like the money, the more you share the more you get.

there is No point of saving your money without sharing! It's useless.. :P