
Hanya
menghitung hari ukhtifillah, ramadhan akan sampai dihadapan kita. Bagaimana
dengan hati-hati kita? Apakah bahagia dan merasa senang dengan kedatangannya?
Atau merasa berat dan tersiksa dengan kedatangannya?
Ada yang menyambutnya dengan bahagia karena mereka
terbiasa melaksanakan puasa dan melaluinya dengan lapang dada, mereka adalah
umat yang terbiasa dan berbekal dengan ketakwaan.
Tapi, ada yang menyambutnya dengan santai, acuh, seolah-olah tidak
mengerti maksud kehadirannya, atau bahkan, keadaannya sesak, keluh kesah, dan
berat dengan ramadhan. Termasuk yang manakah kita?
Ramadhan datang membawa kabar gembira, ia menyapa
hamba-hamba Allah dengan rahmat dan maghfirah. Allah menjanjikan begitu banyak
keistimewaan, Allah menjanjikan pahala yang besar bagi kita yang senantiasa
menghiasi Ramadhan dengan ibadah dan amal sholeh.
Relakah membiarkan bulan ramadhan berlalu tanpa bekas? Tanpa persiapan diri sebaik mungkin dalam menyambutnya? Padahal, maghfirah Allah siap menyambut hamba-hamba yang bersungguh-sungguh mengejarnya.
Masih
ingatkah bagaimana persiapan kita dalam menyambut ramadhan
tahun lalu? Istimewa kah atau biasa saja? Mari saat ini kita
bercita-cita
menjadi pribadi yang jauuh lebih baik daripada sebelumnya. Mari kita
persiapkan, persiapkan untuk meraih manisnya ketaatan beribadah di bulan
ramadhan.
Azzamkan dalam hati, tentang cita-cita besar yang ingin kita capai
di ramadhan kali ini. Azzamkan dalam hati, tentang amal unggulan yang akan kita
persembahkan di ramadhan kali ini.
Ramadhan adalah peristiwa yang amat cepat, hanya
sekejap, semuanya berlangsung singkat. Kita pun harus menunggu setahun untuk
bertemu kembali dengan Ramadhan. Ya Allah, masih adakah kesempatan usia yang
Engkau berikan agar kami dapat merasakan kembali nikmatnya ketaatan beribadah
di bulan itu?
Ya Allah, kami ingin ramadhan kali ini menjadi ramadhan yang
sempurna, ramadhan yang terbaik seperti ramadhannya Nabi dan para sahabat.
Ramadhan yang sanggup menembus kemenangan gemilang, ramadhan yang sanggup
melahirkan karya-karya besar, prestasi, dan kemenangan, ya Rabbana.
Ya Allah, kami mohon ampun atas amalan kami yang tak terjaga, kami
mohon ampun atas kelalaian yang meliputi hari-hari kami, kami mohon ampun atas
muamalah buruk kami kepada saudara-saudari kami mohon ampun atas maksiat yang
sering kami lakukan.
Ya rabbana, masukkan kami kedalam hamba-hamba yang bertaqwa.
aamiin
Evi Mulyani
disampaikan di Tarhib Ramadhan 2014 [Al-Furqon UPI]
5 komentar:
EMmm.. Ramadhan, semoga menjadi pribadi yang lebih baik.. Lebih manfaat dan lebih menarik.. Thanks tulisannya, mengingatkan aku pada ramadhan yang dekat, dan megah
ok anytime. khusus tulisan yg ini tampaknya lebih useful daripada tulisan di mystupdtheory ya.
absoulutely! but unfortunately, the reader of www.mystupidtheory.com is more than this blog.... :P
Hei please.. i didn't hunt for reader like your blog. I just save my note in my blog..
hunt for it! Start from now on! Why? sometimes knowledge just like the money, the more you share the more you get.
there is No point of saving your money without sharing! It's useless.. :P
Posting Komentar